Minggu, 07 September 2014

MISTIK JEPANG SUPRANATURAL AND MYSTERIOUS JAPAN


Berikut tulisan analisis terhadap judul buku : "MISTIK JEPANG SUPRANATURAL AND MYSTERIOUS JAPAN " yang ditulis oleh Catrien Ross


Penulis seorang yang dilahirkan di Jakarta, Ia dilahirakan  dari dua perpaduan dua kebudayaan yang berbeda, ibunya orang Indonesia asli dan ayahnya berasal dari Skotlandia dan akhirnya dia tinggal di Skotlandia ketika dia berumur empat tahun. Penulis sebagai anggota dari U.S Satate of Aizone Economic Mission yang  datang ke Asia untuk membuka kantor perdagangan di Taipe, Taiwan, dan terakhir ke Jepang. Karena tujuan awal penulis datang ke Jepang untuk melakukan bisnis, jadi dalam benak penulis ini tidak ada pikiran lain selain untuk melakukan bisnis dan hanya sekedar menikmati keindahan negara di Asia yang bernuansa ke barat-baratan. Awal penulis tertarik terhadap hal –hal yang berbau mistis atau yang bersifat supranatural khususnya hal-hal supranatural di Jepang ketika dia tinggal dni rumah tradisional Jepang. Berbagai cerita dari masyarakat bahwa rumah yang ditinggalnya itu, memiliki nilai-nilai magis atau dengan perkataan yang lain berpenghuni hantu-hantu Jepang. Penulis tidak lama tingga di rumah itu, bukan karena alasan penulis itu takut tapi ada hal-hal lain yang mengharuskan penulis pindah dari rumah itu. Penulis itu pindah rumah, rumah yang tinggalinya sekarang jaraknya tidak jauh dari rumah yang pertama ia tinggali. Penulis pindah rumah setelah berkenalan dengan seorang wanita Jepang bernama Shizuko yang bertemu saat berpapasan dijalan dan akhirnya mereka berkenalan. Karena dia sudah mengalami kejadia aneh ketika tinggal dirumah yang pertama ditinggalnya, dan pertemuan yang kebutulan yang dengan wanita Jepang yang bernama Shizuko  membuat penulis sadar akan adanya suatu hal yang tersembunyi dan mengalir di dalam kehidupan sehari-hari. Hal membuat penulis  semakin tertarik dan menambah tentang hal-hal yang bersifat mesterius. Karena semakin tertariknya terhadap hal-hal seperti, maka dalam diri penulis ini semakin banyak perubahan, dan keterlibatannya dalam kehidupan spiritual Jepang semakin intens. Dia memulai penelitiannya di dunia supranatural Jepang,termasuk ekspolarisi pada aliran Ki, ini merupakan peluang besar bagi penulis untuk menulusuri libih dalam.Akhirnya penulis menganggap bahwa jalan inilah yang harus dijalaninya, dan dia menganggap benar jalan yang sedang dijalaninya sekarang ini. Dalam mendalami masalah supranatural Jepang ini, dia mempunya kenalan yang membantu dia dalam meneliti supranatural khususnya aliran ki ko, dan akhirnya ia mengikujti kelas Ki ko KPPI (Kementrian perdagangan Internansional dan Industri) yang di instrukturi oleh seorang pendeta. Penulis ini dalam pembelajarannya banyak sekali mendapat pengetahuan tentang apa yang sedang dipelajarinya. Selain itu juga penulis mendapat pengetrahuan tentang hal-hal permainan telepati, ramal meramal. Ketika ada pengetahuan baru yang di sebut “ Neo Budhist” ini penemuan dalam ilmu fisika yang membawa ilmu pengatahuan alam kemistisan dunia timur lebih dekat dengan sebelumnya.. Nomura teman dekat penulis menjembati antara dunia ilmu pengetahuan dan dunia supranatural yang akhirnya observasi terhadap sudut pandang baru tentang mitis dan supranaural terus berlanjut.
Informasi mengenai hal-hal supranatural di Jepang dalam bahasa Inggris sangat jarang ditemui. Oleh karena itu penulis harus bekerja dua kali selain meniliti sekaligus menerjemahkan terlebih dahulu. Disini penulis dibantu oleh Abe Yukio dalam hal menerjemahkan sumber. Disjini penulis menentukan versi sendiri tentang hal-hal supranaturl yang diangak dalam buku ini. Dalam buku ini penulis memutuskan bahwa yang paling penting bahwa cerita hantu tersebut telah menjadi bagian dari cerita rakyat di Jepang. Perlu kita ketahui babhwa orang Jepang  sangat menyukai cerita-cerita hantu.
Diakhir penulis, mengucapkan terima kasih terhadap semua pihak tertuma Ab Yukio karena telah sabar dalam menerjemahkan sumber-sumber yang saya perlukan ketika menyusun buku ini. Sebenarnya penulis ketika tertarik terhadap hal-hal supranatural Jepang, penulis tidak berencana untuk menulis sebuah buku. Penulis juga menyadari bahwa dalam menulis buku harus ada banyak bantuan dari pihak lain, dan penulis menganggap bahwa menulis buku itu merupakan hal yang sangat besar. 
“ Setelah kami menganalis kenapa penulis sangat tertarik dengan hal-hal yang berbau supranatural, sedangkan kita tahu bahwa penulis ini adalah seorang bisnismen. Akhirnya kami membuat kesimpulan bahwa penulis terikat kepada budaya asalnya yang mana dianut oleh lingkungan keluarganya”

Bagian I
Dalam Pencarian Supranatural

Di Jepang ada sebuah gunung yang bernama Osore terletak di  Ujung semenanjung Shimokita, dibagian Tohoku Utara, gunung ini dianggap tempat yan mirip dengan bulan, tandus,dan tiada pepohonan.Disamping itu mengalir mata air sulfur yang mendidih yang menebarkan bau yang tidak sedap.Ditengah-tengah kawah tebentang dananu Usori yang memancarkan suasana sunyi dan suram. Orang-orang Jepang percaya bahwa orang yang menyebrangni danau itu maka ia tak akan kembali selama-lamanya. Pemandangan danau itu menggambarkan imajiner alam neraka. Gunung ini dipercaya sebagai tempat dimana orang yang masnih hidup bisa bertemu denga orang yang sudah mati. Dalam istilah lokal, orang yang sudah mati berarti “ Telah pergi ke Gunung”. Di gunung inilah orang bisa melakukan kontak dengan keluarga yang sudah meninggal. Dimasa kini di Jepang dalam  hal melakukan kontak dengan orang-orang yang sudah meninggal diadakan pestival khusus yang diadakan dua kali dalam setahun.Even yang utamanya adalah Festival Ozorezan Jizo di musim panas yang dioadakan di kota  di kota Mutsu, dari tanggal 20 hingga 24 Juli. Festival yang kedua diadaskan pada Oktober dari tanggal 9 hingga tanggal 11.
Orang yang ingin melakukan kontak dengan keluarganya yangsudah mati mereka harus berkonsultasi dengan dukun-dukun cenayang. Cenayang ini biasanya para wanita tua yang dikena sebagai Itako. Syarat untnk menjadi Itako harus seorang gadis yang belum mengalami menstruasi, harus menyelesaikan ritual Kamitsuke seperti mempelajari nyanyia, doa , ramalan.Wanita yang menjadi Itako ini diyakini telah melakukan pernikahan suci (Sinkon).. Dalam pestival ini para Itako berkumpul digerbang masuk ke gunung Osore untuk menjalankan prakteknya..
Alasan orang-orang mengunjungi tempat ini ada yang ingin bertemu dengan anggota keluarganya yang sudah meninggal, tetapi ada juga yang sekedar untuk berlibur saja. Tiodak semua permintaan mengadakan kontak itu berhasil.Ketika pestival berakhir para Itako pulang ke rumahnya dan mdisana mengadakan praktek / konsultasi seperti pemanggilan dewa, pengobatan penyakit juga dengan cara mengenaliroh penyebab sakait itu lalu mengeluarkan roh itu. Selain percaya perdukunan  ada bukti agama  di tempat suci yang sudah berabad-abad usianya ini. Di dunung itu juiga ada Kuil Entsuji yang dikelola oleh aliran Buda Zen.
Perngaruh ajaran Budaha nampak sejumlah patung Jizo. Jizo adalah dewa penjaga anak-anak. Pada musim panas berakhir patung ditutupi dengan pakaian bayi, terdapat makanan, minuman, dan mainan-mainan kecil. Ini merupakan bentuk persembahan yang dimaksudkan untuk membantu dewa tersebut  d alam merawat anak-anak yang telah meninggal dan berjuang untuk dunia berikutnya
Di kota Nagasaki (kyusu) ada kafe kecil yang dinamai Andersen. Dikelola oleh Hisamura Thoshihide (40). Pria ini memiliki kemampuan supranatural dan kafenya menjadi tempat pertunjukan psykhiokinetik. Pentas tiga kali sehari. Pengunjung gratis menonton pertunjukan ini tapi penonton diwajubkan membeli makanan dengan menu yang telah disediakan. Pengunjung harus bergantian untuk menonton pertunjukan itu. Pengunjung harus datang dengan pikiran terbuka , pikiran skeptis dan rasa tidak percaya tidak diperbolehkan. Pertunjukan dimulai setelah pengunjung selesai makan.salah satu pertunjukannyapengunjung diminta untuk menyentuh Hisamura, yang kemudian akan melambatkan atau menghentikan detajk jantung sendiri.ada 28 pertunjukan. Hisamura mendapat kritik dan dia dianggap saeorang tukang sulap dengan penampilan buruk.
Kita dapat melihat bahwa bahwa gunung Osore dan Andersen menjadi dua tarik yang kuat terhadap hal supranatural yang telah membei cirri khas pada budaya Jepang. Hal-hal supranatural ini seakan sudah menjadi kebutuhan hiburan dan spiritual dikalangan  mahasiswa sampai oaring tua yang menjadi kekuatan yang dinamis sampai sekarang.Berbagai media informasi mulai dari majalah sampai Tv banyak menayangkan hal-hal spiritual seprti itu, tetapi mistik-mistik yang hanya dipahami oleh orang-orang tertentu saja belum kehilangan daya tariknya.
Di Jepang di kenal dengan jam sibuk para dewa. Dikatakan ada  delapan juta dewa bukan di surga adja tetapi di bumi ini. Para dewa, atau kami. Istilah kami adalah gelar bagi roh yanhg suci dan terhormat. Yang juga berpeluang menjadi kami. Para kami dapat ditemukan dimana saja termasuk di toilet. Dewa tidak semua baik ada juga yang jahat menggambar sisi gelap manusia. Orang Jepang selalu membawa jimat untuk menghindari setan jahat dan nasib buruk.Ada yang dinamakan setan Jambalang/ jin (goblin) yang berhidung panjang selalu di pajang di kuil-kuil gunung di Jepang, setan ini dikenal Tengu. Karena kekuatan gaib yang dimilikya maka Tengu ini dijadikan tokoh dalam legenda dan cerita-ceita rakyat jepang dulu kala. Tengu ini sering menyamar  menjadi biksu atau biksuni tujuannya untuk menjerumuskan  para biksu dioa juga dianggap sebagai penyebab penyakit. Tengu merupakan reinkarnasi  dari biksu jahat yang dihukum karena sombang dan tamak.Tengu juga ada juga yang berguna, menurut legenda para tengu mengajrai rahasia beladiri dan strategi militer. Tengu dan pembasmi Iblis adalah hasil impor kebudayaan luar Jepang Yaitu Kappa yang memiliki sifat Jahat memikat  anak-anak dan pencuci wanita ke dalam air lalu menenggelamkannya. Untuk menghindari hal itu, seseorang harus menyapa dengan menunduk agar cairan ajaib yang ada di mahkota kepalanya tumpah dan kehilangan kesakstiannya. Atau menawarkan makanan kesukaannya , ketimun
Hewan juga memiliki peran yang sangat penting dalam dunia supranatural Jepang.Mahluk yang mempunyai keajaiban ialah rubah hewan sejenis Tanuki, dan Ular. Selain itu banyak lagi seperti kodok, kucing, hingga cacing tanah yang dianggap rendah.Rubah adalah penipu ulung bisa menipu siapa saja, bisa menyamar sebagai siapa saja untuk menjerumuskan manusia. Di sisi lain Rubah memiliki sifat murah hati sebagaipembawa pesan dewa panen padi yang melimpah, dan sebagai penjaga kuil di Jepang.Penipu ulung lainnya adalah Tanuki, tanuki ini lebih nakal dari iblis sesungguhnya. Ketika Tnuki mencapai seribau tahun , dia akan mendapat kekuatan supranatural yang bisa  mengubah wujudnya menjadi benda atau mahluk hidup.
Kekuatan mistik secara khusus  dimiliki ular. DI Jepawng tarian ular disetelir yang diimpor dari India dari Cina dan Korea. Legenda china yang sangat gigemari masyarakat Jepang adalah , seekor raja Kera ajaib bernama son goku, bersama Kappa dan seekor babi, menemani pendeta buha Genzo SANZO DALAM PERJALANANNYA KE India dalam pencariannya kitab suci. Dia belajar di kuil Naranda, setelah 17 tahun. Ada juga mitologi Jepang yang diimpor dari Cina adalah burung Nue ysng dianggap roh jahat yang suka menyebabkan penyakit. Ada binatang lagi yaitu Kirin diangap hewan yang lemah lembut yang tidak berbahaya bagi segala bentuk kehidupan. Karakter inijuga dimiliki oleh Pheonix yang pernah dijadikan sebagai puncak dari kaisar wanita Jepang
Shishi, perlambang Cina yang keliru atas sinh, berdiri dipintu masuk banyak kuil dan tempat suci Jelang. Ia klaim bahwa ia seccara teknis harus dipanggi singa budha.Shishi mempunyai cirri , kepala bundar lebar, hidung lebar dan pesek, mata yang menonjol. Shishi di tempatkan berpasangan di pintu masuk. Di China, lambnag laki-laki atau janta semesta dimanisfestasikan dalam bentuk naga, sebgai dewa hujan .. Dlam seni Jepang, naga biasanya tidak muncul sepenuhnya dan digambarkan dalam posisi separuh tertutup oleh awan  gelombang turbulensi..  Naga yang memiliki kaitan erat dengan ular, yang dipuja dengan hati-hati, digambarkan dalam legenda-legenda kuno Jepang
Dalam suatu Drama Jepang yang disebut drama NO yang tradisional yang mempunyai komponen supranatural yang sangat di sukai oleh masyarakat Jepang. Kelas atas.Darama ini memarkan kumpulan sandniwara terkenal mengenai mahluk-mahluk supranatural, khususnya hantu laki-laki.
Beragam maniffestasi supranatural muncul kembali dengan kuat di Jepang pada masa Heian (794-1185) dimana orang-orang berusaha untuk mengenali iblis-iblis penyebab penyakit dan kelaparan. Priode Muromachi ( 1392-1573), objek-objek yang tidak bernyawa juga dianggap cukup kuat untuk merubah menjadi mahluk hidup. Ketertarikan  terhadap hal  supranatural  memuncak secara signifikan. Hal ini tidak semskin berkurang walaupun adanya upaya modernisasi Jepang pada  era Meiji (1867-1912). Dasar  bagi penyebaran supranatural di dalam kultur dan adapt istiadat masyarakt Jepang berujung dari penciptaan mitos itu ssendiri. Sejarah mitologi zaman Kami mnunjukan pola Shinto untuk pemujaan dan kehidupan sehari-hari. Sebenarnya orang Jepang mengkobinasikan dari hal primitive maju (trendy) ini melambangkan sebuah dikotomi budaya Jepang itu sendiri. Dalam masyarakat yang penuh dengan ke kontrasan dan kontradiksi ini yang tinggi tampak melebur dengan kepakaan yang kuat terhadap kemungkinan supranatural.. Orang Jepang yang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, meskipun begitu ada kemungkinan besar dalam dompetnuya menyimpan jimat , hal ini menggambarkan orang Jepang yang tidak lepas dari dunia Supranatural.

Rabu, 03 September 2014

HISTORIA VITAE MAGISTRA EST

Oleh
Deden Wahyudin, M.Pd


Tidak ada satu manusia sebagai mahluk Tuhan di muka bumi ini yang tidak memiliki kehidupan di masa lalu. Pastinya setiap manusia mempunyai masa lalu yang bisa dikenang olehnya. Kehidupan masa lalu, selalu dijadikan pijakan bagi sebagian orang yang merasakan bahwa masa lalu tersebut adalah bagian dari masa sekarang dan masa yang akan datang. Ada suatu pepatah yang mengatakan “ jangan sesekali melupakan sejarah”, adapun maksud dari pepetah tersebut adalah bahwa manusia harus menyadari dari mana mereka berasal, oleh siapa mereka dibesarkan, sehingga manusia tersebut menjadi manusia yang berhasil. Apabila manusia sudah menyadari akan hal itu, maka manusia tersebut tidak akan disebut “ kacang lupa akan kulitnya”
            Masa lalu yang dialami seseorang tidak semuanya bersifat kelam, mungkin ada sebagaian besar orang mempunyai masa lalu yang dapat dikatakan indah dan mungkin masa-masa tersebut tidak serta merta mudah dilupakan. Tidak hanya kenangan-kenangan yang indah saja yang sulit dilupakan, kadang kita sulit juga untuk melupakan kenangan-kenangan yang dianggap kurang indah. Dengan begitu apa yang harus kita sikapi dengan pengalaman-pengalaman kita di masa lalu yang sebanarnya relative sulit untuk dilupakan sehingga menjadi pengalaman kita itu tidak sia-sia. Ada sebuah filosofi Yunani yang terkenal “ Historia Vitae Magistra” yang artinya sejarah adalah guru yang terbaik dalam kehidupan.   Filosofi ini dijadikan pijakan bagi bangsa Eropa yang sampai sekarang sehingga menjadikan bangsa Eropa menjadi bangsa yang besar. Bangsa Eropa selalu menghargai sejarahnya sendiri, artinya mereka bangga akan kejayaan peradaban Eropa di masa lalu yang diawali dari kejayaan peradaban Yunani dan Romawi, sehingga bangsa Eropa sendiri selalu menjadikan pijakan sejarah kejayaan masa lalunya untuk kehdupan di masa sekarang di masa dan di masa yang akan datang. Dari filosofi tersebut mengisyaratkan bahwa pengalaman di masa lalu harus dijadikan pembelajaran (educative) bagi kita untuk melangkah di masa sekarang terlebih pengalaman-pengalam tersebut dijadikan pedoman di masa yang akan datang. Dengan begitu, manusia yang selalu menjadikan pengalaman dimasa lalu nya sebagai pijkan, maka akan timbul rasa bijak dalam hidupnya
Sebuah filosofi
Kita ketahui bersama bahwa negara Indonesia dibangun dari sejarahnya yang panjang. Negara Kesatuan Republik Indonesia ini yang kita lihat menjadi suatu negara yang besar dalam pembentukan dan perkembangannya di masa lalu tidak selalu mulus. Para pejuang terdahulu yang memberi andil dalam pembentukan NKRI ini dengan segala cara untuk melepaskan Indonesia dari tangan penjajahan dan  menjadikan negara Indonesia tersebut menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Dengan begitu, kita yang hidup dimasa sekarang harus mengambil pelajaran dari sejarah para pejuang terdahulu yang bersusah payah melepaskan dari belenggu penjajahan bangsa-bangsa kolonial. Bagi kita sebagai insan manusia harus tetap belajar baik dari pengalaman kita sendiri, lebih-lebih dari pengalaman orang lain. Baik pengalaman tersebut adalah pengalaman yang baik atau pengalaman yang buruk, dan jadikan pengalaman tersebut sebagai pedoman kita melangkah di masa sekarang atau masa depan. Adapun manfaat bagi kita yang selalu belajar dari pengalaman adalah kita tidak akan mengulangi kesalahan yang sama di masa lalu karena masa lalu kita jadikan pembelajaran yang berharga.

Kamis, 22 Maret 2012

PENENTUAN WAKTU MESIR KUNO (ARKEOLOGI)


Dengan menanggapi perdebatan di antara para sejarawan menengenai sejarah Mesir. Memang rekontruksi sejarah mesir sudah terbangun oleh para sejarawan terbukti dengan banyak buku-buku yang ditulis oleh para sejarawan terdahulu bahkan di dalam kurikulum pelajaran sejarah dunia sudah ditulis mengenai sejarah. Tetapi ada perdebatan baru yang mempertanyakan keabsahan mengenai pengrekontruksian sejarah mesir. Hasil dari perdebatan ini, maka penelitian terdahulu di pertanyakan. Metode baru dalam penentuan tahun dengan menggunakan radiocarbon dating. Menurut hemat saya metode baru ini bisa digunakan dalam pengrekontruksian sejarah mesir kuno untuk menemukan kebenaran sejarah yang lebih objektif. Hal ini di sumbangan terbaru untuk menentukan dengan akurat mengenai pengrekontruksian sejarah.Metode Radiocarbon ini bisa menentukan periode watu dan kronologi sejarah mesir, kuno, pertengahan , dan akhir.Metode ini dirasakan metode yang akuran untuk menguji materi organic. Pengujian materi yang ditemukan di sekitar makam firaun bisa dijadikan indicator pengrekontruksian sejarah Mesir kuno yang baru. Adapun bahan yang menjadi bahan pengujian oleh para peneliti dalam rangka pengrekontruksian itu adalah materi biji-bijian, papyrus, tangkai atau batang. Sampel-sampel itu di bawa ke laboratoirium untuk diteliti lebih lanjut dan untuk menemukan hasil yang akurat. Dengan penentuan dengan menggunakan radiocarbon ini diharapkan memaparkan penghitungan kandungan radioaktif pada artefak-artefak kuno itu. Harapannya mereka sebagai peneliti bisa menganalisis, tanaman dan tumbuhan yang menyerap carbon-14 selama pertumbuhan yang menyerap carbon -14 yang selama pertumbuhannya masih menyimpan isotop radio aktif meski telah membusuk dan mati. Dengan menggunakan metode mudah-mudahan bisa meredam perdebatan dalam penentuan sejarah mesir kuno. Penentuan priodisasi sejarah kuno dengan carbon-14 meyakinkan para sejarawan yang sedang berdebat tentang periodisasi sejarah mesir Kuno. Akhirnya mereka sepakat untuk mentukan periodisasi waktu dimulainya kerajaan Baru yang melahirkan raja-raja terkena seperti Amenthtep, Thtankhmum, dan Ramses. Selam ini penanggalan radiocarbon tidak dipercaya karena sering kali menyalahi sehingga berakibat pada kesalahan yang sangat fatal.

Selasa, 02 Agustus 2011

KONSEP-KONSEP POKOK PENELITIAN FENOMENALOGI

2.1 Metodologi dan Metode Penelitian Pada Fenomenalogi
Metodologi yang merupakan penjelasan-penjelasan metode yang menyediakan dasar-dasar kerja filosofis bagi sebuah metode. Menetapkan posisi metodologi sama artinya dengan mendeskripsikan paradigma atau cara pandang terhadap realistis.
Pagi penganut positivistic, esensi metodologi adalah fakta sebagai objek real. Sementara bagi fenomenalogi, dunia itu salah satu makna yang direkontruksi secara intersubjektif. Dalam fenomenalogi yang mengalami pengalaman seseorang menurut dirinya sendiri-metode penelitian yang digunakan adalah metode filsafat. Metode ini mencakup analisis konseptual, analisis linguistic, metode heurmeneutik dan praksis, metode kritis historis, filsafat literature, dan logika formal. Metode-metode tersebut mendasari beberapa aspek pendekatan kualitatif dalam ilmu pengetahuan
Pemahaman metodologi ini, membawa kita pada hal mendasar mengenai asumsi-asumsi Metodologis dari fenomenalogi. Hal ini penting untuk menentukan metode penelitian seperti apa yang cocok nantinya. Fenomenalogi bertujuan untuk mengetahui dunia dari sudut pandang orang yang mengalaminya secara langsung atau berkaitan dengan sifat-sifat alami pengalaman manusia, dan maksa yang ditempelkann padanya. Dengan demikian peneliti fenomenalogi harus menunda proses penyimpulan mengenai sebuah fenomena, dengan menempatkan tersebut terlebih dahulu dalam tanda kurung. Atau dengan kata lain mempertanyakan dan meneliti terlebih dahulu fenomena yang tampak, dengan mempertimbangkan aspek kesadaran yang ada padanya.
Konsekwensinya dari hal tersebut di atas, fenomenalogi sebagai metode penelitian tidak menggunakan hipotesis dalam prosesnya, walaupun fenomenalogi bisa jadi menghasilkan sebuah hipotesis untuk diuji lebih lanjut. Selain itu, fenomenalogi tidak diawali dan tidak bertujuan untuk menguji teori. Jadi praktiknya, fenomenalogi cendrung menggunakan metode observasi, wawancara mendalam (kualitatif), dan analisis dokumen dengan metode hermeneutic
2.2 Pendekatan Kualitatf Penelitian Fenomenalogis
Pada dasarnya fenomenalogi cendrung untuk menggunakan paradigma penelitian kualitatif sebagai landasan metodologinya. Berikut ini perlu diuraikan sifat-sifat dasar penelitian kualitatif yang relevan menggambarkan posisi metodologis dan membedakannya dari penelitian kuantitatif
1. Menggali nilai-nilai dalam pengalaman dan kehidupan manusia
2. Fokus penelitian adalah pada keseluruhan, bukan pada perbagian yang membentuk keseluruhan itu.
3. Tujuan penelitian adalah menemukan makna dan hakikat dari pengalaman, bukan sekedar mencari penjelasan atau mencari ukuran-ukuran realitas
4. Memperoleh gambaran kehidupan dari sudut orang pertama, melalui wawancara formal dan informal.
5. Data yang diperoleh adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah untuk memahami perilaku manusia
6. Pertanyaan yang dibuat mereflesikan kepentingan, keterlibatan dan komitmen pribadi dari peneliti.
7. Melihat pengalaman dan prilaku sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, baik itu kesatuan antara subjek dan objek, maupun antara bagian dan keseluruhannya.
Sifat-sifat penelitian kualitatif, akan sejalan dengan ciri-ciri penelitian fenomenalogi berikut ini:
1. Fokus pada sesuatu yang tampak, kembali kepada yang sebenarnya (esensi) keluar dari rutinitas, dan keluar dari apa diyakini sebagai kebenaran dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari
2. Fenomenalogi tertarik dengan keseluruhan, dengan mengamati entitas dari berbagai sudut pandang dan perspektif, sampai didapat pandangan esensi dari pengalaman atau fenomena yang diamati.
3. Fenomenalogi mencari makna dan hakikat dari penampakan, dengan intuisi dan refleksi dalam tindakan sadar melalui pengalaman. Makna ini yang pada akhirnya membawa kepada ide, konsep, penelaian dan pemahaman yang hakiki.
4. Fenomenologi mendeskripsikan pengalaman. Sebuah deskripsi fenomenalogi akan sangat dekat dengan kealamiahan (Tekstur, kualitas, dan sifat-sifat penunjang) dari suatu. Sehingga deskripsi akan mempertahankan fenomena itu seperti apa adanya, dan menonjolkan sifat alamiah dan makna dibaliknya.
5. Fenomenalogi berakar pada pertanyaan-pertanyaan yang langsung berhubungan dengan makna dari fenomena yang diamati. Dengan demikian peneliti fenomenalogi akan sangat dekat dengan fenomena yang diamati. Analoginya peneliti itu menjadi salah satu bagian Puzzle dari sebuah kisah biografi
6. Integrasi dari subjek dan objek. Persepsi peneliti akan sebanding/sama dengan apa yang dilihatnya/didengarnya. Pengalaman akan suatu tindakan akan membuat objek menjadi subjek, dan subjek menjadi objeks
7. Investigasi yang dilakukan dalam rangka intersubjektif, realitas adalah salah satu bagian dari proses keseluruhan
8. Data yang diperoleh (melalui berpikir, intuisi, refleksi, dan penilaian) menjadi bukti-bukti utama dalam pengetahuan ilmiah.
9. Pertanyaan-pertanyaan penelitian harus dirumuskan dengan sangat hati-hati. Setiap kata harus dipilih, dimana kata yang terpilih adalah kata yang paling utama, sehingga menunjukan makna yang utama pula.
Dengan demikian, jelaslah bahwa fenomenalogi sangat relevan menggunakan penelitian kualitatif ketimbang penelitian kuantitatif, dalam menggunakan realitas.
2.3 Penerapan Fenomenalogi
Menurut Orleans, fenomenalogi secara mendasar digunakan dalam dua hal penting dalam ilmu sosial. Kedua hal tersebut adalah:
1. Untuk menteorikan masalah sosiologi yang substansial
2. Untuk meningkatkan kecukupan metode penelitian sosiologis
Dengan demikian, fenomenologis sebagai suatu sebuah metode penelitian menawarkan sebuah koreksi terhadap tekanan positivistic pada konseptualisasi dan metode penelitian, khususnya dalam ilmu sosial (termasuk ilmu komunikasi).
Sejalan dengan Orleans, Collin mengatakan fenomenologi dapat mengungkapkan objek secara meyakinkan, meskipun objek itu berupa objek kognitif maupun tindakan dan ucapan. Fenomenologi dapat melakukannya, karena segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia selalu melibatkan proses mental. Dengan demikian fenomenologi dapat diterapkan pada semua aspek kehidupan manusia.
Menurut pendapat Darroch dan Silver, penelitian fenomenologi berbeda dengan ilmu pengetahuan sosial konvensional yang lainnya. Penelitian fenomenalogi lebih banyak dilakukan pada tingkat metasosiologis, dengan menunjukan premis-premisnya melalui analis deskriptif dari prosedur situasional dan bangunan sosialnya. Fenomenalogi berusaha memahami pemahaman informan terhadap fenomena yang muncul dalam kesadarannya. Fenomena yang dialami informan adalah entitas sesuatu yang ada di dalam dunia.
Menurut Scheglof dan Sacks, dalam melakukan melakukan penelitian fenomenalogi, tugas peneliti adalah merekam kondisi sosial, sehingga memungkinkan sehingga memungkinkan pendemonstrasian cara-cara yang dilakukan informan. Pada saat inilah peneliti membuat interpretasi tentang makna perbuatan dan pikiran mereka akan struktur dan keadaan. Analisis terhadap tindakan informan ini merupakan teknik yang sering digunakan fenomenalogi untuk menggambarkan bagaimana manusia berpikir tentang dirinya sendiri melalui pembicaraan mereka berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki. Dengan demikian analisis fenomenalogi mempunyai prosedur yang sifatnya individual.
Berikut akan dikemukakan tahapan-tahapan penelitian fenomenalogi transedental dari Husserl:
a. Epoche
Epoche berarti “ menjauh dari”dan “ tidak memberikan suara”. Husserl menggunakan metode epoche untuk term bebas dari prasangka. Dengan metode Epoche, kita menyampingkan penilaian, bias, dan pertimbangan awal yang kita miliki terhadap suatu objek. Dengan kata lain, epoche adalah pemutusan hubungan dengan pengalaman dan pengetahuan, yang kita miliki sebelumnya.
Dalam melakukan penelitian fenomenologi, epoche ini mutlak harus ada. Terutama ketika menempatkan fenomena dalam tanda kurung ( Bracketing methods). Memisahkan fenomena dari keseharian dan unsure-unsur fisiknya, dan ketika mengeluarkannya “ kemurnian” yang ada padanya. Jadi epoche adalah untuk melihat dan menjadi, sebuah sikap mental yang bebas.
b. Reduksi Fenomenalogi
Tugas dari reduksi fenomenalogi adalah menjelaskan dalan susunan bahasa bagaimana objek iu terlihat. Tidak hanya dalam term objek secara eksternal, namun juga kesadaran dalam tindakan internal, pengalaman, ritme, dan hubungan antara fenomena dengan “ aku”, sebagai subjek yang diamati. Fokusnya terletak pada kualitas dari pengalaman, sedangkan tantangannya ada pemenuhan sifat-sifat alamiah dan makna dari pengalaman. Dengan demikian proses ini terjadi lebih dari satu kali.
Reduksi akan membawa kita kembali pada bagaimana kita mengalami sesuatu (leads us back to our own experience of the thins are). Memunculkan kembali penelian/ asumsi awal, dan mengembalikan sifat-sifat alamiahnya. Reduksi fenomenologi tidak hanya sebagai cara untuk melihat, namun juga cara untuk mendengar suatu fenomena dengan kesadaran dan hati-hati. Singkatnya reduksi adalah cara untuk melihat dan mendengar fenomena dalam tekstur dan makna aslinya
c. Variasi Imajinasi
Dalam penelitian fenomenologi, setelah reduksi fenomenologi adalah variasi imajinasi. Tugas dari variasi imajinasi adalah mencari makna-makna yang mungkin dengan memanfaatkan imajinasi, kerangka rujukan, pemisahan dan pembalikan, dan pendekatan terhadap fenomena dari perspektif, posisi, peranan, dan fungsi yang berbeda. Tujuannya tidak lain untuk mencapai deskripsi struktural dari sebuah pengalaman (bagaimana fenomena berbicara mengenai dirinya). Dengan kata lain menjelaskan struktur esensial dari fenomena.
d. Sintesis Makna dan Esensi
Tahap terakhir dalam penelitian fenomenologi transcendental adalah integrasi intuitif dasar-dasar deskripsi tekstural dan struktural ke dalam satu pertanyaan yang menggambarkan hakikat fenomena secara keseluruhan. Dengan demikian tahap ini adalah tahap penegakan pengetahuan mengenai hakikat.
Menurut Husserl, esensi adalah suatu yang umum dan berlaku universal, kondisi atau kualitas yang menjadikan sesuatu. Sedangkan menurut Sartre, esensi adalah rangkaian yang sangat penting, rangkaian yang saling jalin menjalin dari penampakan.
2.4 Penggunaan Teori dalam Penelitian Fenomenalogi
Fenomenalogi pada dasarnya berprinsip a priori, sehingga tidak diawali dan didasari oleh teori tertentu. Penelitian fenomenalogi justru berangkat dari perspektif filasafat, mengenai “apa” yang diamati, dan bagaimana cara mengamatinya. Adapun premis-premis dasar yang digunakan dalam penelitian fenomenalogi adalah sebagai berikut:
1. Sebuah peristiwa akan berarti mereka yang mengalaminya secara langsung.
2. Pemahaman objektif oleh pengalaman subjektif
3. Pengalaman manusia terdapat dalam struktur pengalaman itu sendiri tidak direkontruksi oleh peneliti.
2.5. Tahapan-Tahapan Penelitian Fenomenalogi
Berikut adalah tahapan-tahapan dalam penelitian Fenomenalogi:
a. Tahapan perencanaan
• Membuat daftar pertanyaan
• Menjelaskan latar belakang penelitian
• Memilih informan
• Telaah Dokumen
Berikut salah satu contoh format proposal penelitian fenomenalogi dari Creswell
a. Pendahuluan
1. Perumusan masalah
2. Tujuan Penelitian
3. Pertanyaan besar penelitian dan pertanyaan penelitian (yang lebih mendetail)
4. Definisi-definisi konsep dalam penelitian
5. Ada tidaknya pembatasan penelitian
b. Prosedur Penelitian
1. Asumsi dasar dan rasionalitas rancangan penelitian yang digunakan
2. Ciri-ciri rancangan penelitian yang digunakan
3. Peranan peneliti dalam penelitian.
4. Prosedur pengumpulan data
5. Metode pemeriksaan (validasi) data.
6. Hasil penelitian yang diharapkan, dan bagaimana hubungannya dengan teori dan literature yang ada
2.6 Tahap Pengumpulan Data
Menurut Creswell (Perluasan dari konsep-konsep Moustakas), teknik pengumpulan data dalam penelitian fenomenalogi adalah:
1. Wawancara mendalam
2. Refleksi diri
3. Gambaran realitas di luar konteks penelitian. Misalnya dalam novel, puisi, lukisan dan tarian
2.7 Prinsip dasar dan Etika Penelitian Fenomenalogi.
Berikut penjelasannya:
1. Membangun kesepakatan yang jelas dengan informan
2. Mengenali dengan jelas, data yang harus dirahasiakan dan data yang dapat dipublikasikan.
3. Membangun prosedur yang tepat agar tujuan, sifat alamiah, dan keperluan penelitian tergambar dengan jelas.
4. Menekankan kepada informan bahwa penelitian bisa jadi sangat luas, lama, dan tidak terbatas, dengan teknik pengumpulan data yang berganti-ganti. Misalnya menggunakan teknik penelitian wawacara dan mengisi kuisioner secara bergantian.
5. Mengijinkan informan untuk memberikan masukan dan ide, demi kenyamanan informan, dan kelengkapan penelitian
6. Mengijinkan informan untuk berhenti terlibat dalam penelitian, walaupun itu tengah-tengah penelitian
7. Menyediakan informasi yang lengkap mengenai tujuan dan sifat alamiah penelitian, termasuk jenis data yang dicari, dan cara pemilihan informan
8. Menyediakan informasi selama proses pengolahan data. Jadi informan juga memiliki akses terhadap selama penelitian berlangsung
9. Mempertimbangkan resika yang mungkin dihadapi berkaitan dengan kesehatan fisik dan mental informan selama penelitian berlangsung
10. Membuka diskusi selama penelitian berlangsung, baik ketika perencanaan penelitian maupun ketika pengolahan data.
11. Tidak mempublikasikan informasi yang sifatnya rahasia pribadi kepada informan
12. Menekankan pada informan, bahwa informasi yang mereka berikan sangat penting bagi penelitian dan ilmu pengetahuan secara umum
13. Selalu konfirmasi dengan informa, sehingga tetap asli dan akurat.
14. Memberikan alternartif data yang berhibingan dengan data yang diberikan informan, sebagai bahan referensi informan.