Sabtu, 04 Desember 2010

MAKALAH SEJARAH ASIA BARAT OLEH DEDEN WAHYUDIN, S.S

BAB I
PENDAHULUAN



1.1 LATAR BELAKANG
Penyebaran islam tidak terlepas dari peran Rosulullah yang mendapat wahyu dari Allah melalui malaikat Jibril di Gua Hira beberapa kilometer dari utara mekah.Dalam wahyu yang pertama, dia belum diperintah untuk menyeru manusia kepada suatu agama. Dengan penantian turunnya wahyu yang kedua nabi sering datang ke gua Hira. Dalam keadaan menanti itulah turun wahyu berbunyi sebagai berikut “ Hai orang-yang berselimut, bangun dan beri ingatlah. Hendaklah engkau besarkan Tuhannmu, dan bersihkan pekainmu, tinggalkanlah perbuatan dosa, dan janganlah engkau memberi (dengan maksud) memperoleh balasan yang lebih banyak, dan untuk memenuhi (perintah)Tuhanmu bersabarlah “ (Al-Muddatstsir:1-7).
Dengan turunnya perintah itu datang, muilailah Rosullulah berdakwah yang yang mula-mulanya secara sembunyi-sembunyi kepada keluarganya.dan kalangan sahabatnya. Langkah dakwah selanjutnya yang diambil nabi Muhamad Saw adalah menyeru mesyarakat umum dengan terang-terangan baik golongan bangsawan atau dari hamba sahaya..
Dalam perjalanan dakwahnya Rosul benyak sekali tantangan dari kaum Quraisy yang tidak senang dengan dakwahnya nabi itu. Lalu nabi pindah ke Madinah dan nabi diterima oleh penduduk Madinah. Dalam sejarah Negara Madinah ini memang banyak terjadi peperangan sebagai upaya kaum muslimin mempertahankannya diri dari serangan musuh. Perang pertama yang sangat menentukan masa depan Negara islam ini adalah perang Badar.
Dalam sejarah perjalanan nabi ini disamping sebagai pemimpin agama, juga seorang negarawan, pemimpin politik dan administrasi yang cakap. Hanya dalam waktu sebelas tahun menjadi pemimpin politik, beliau berhasil menundukan seluruh jazirah Arab ke dalam kekuasaannya.
Setelah nabi Muhamad SAW wafat dan mungkin beliau tidak meninggalkan wasiat siapa yang harus menggantikan dirinya sebagai pemimpin politik umat setelah beliau wafat. Jungkin nabi memberikan keluluasan kepada umat islam sendiri untuk memilih sendiri siapa yang akan memimpi mereka. Sejumlah kaum Muhajirin dan kaum Anshor mengadakan musyawarah untuk menentukan siapa yang akan menggantikan rosul selanjutnya, musyawarah berjalan dengan sangat alot karena masing-masing pihak berhak untuk menjadi pemimpin umat islam. Namun dengan semangat Ukhuwah Islamiayah yang tinggi akhirnya Abu Bakar terpilih. Inilah kalifah pertama yang memimpin umat islam. Kekhalifan ini di sebut kekhalifahan Rasydah.





BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Islam masa Khalifah Rasyidah
Perkembangan islam setelah Rosullulah wafat dijalankan oleh penggantinya yaitu masa kekhalifahan Rasyidah. Berdasarkan hasil musyawarah terpilihlah Abu Bakar sebagai Khalifah pengganti Rosul dan semua pihak menerima dan membaitnya.
1.1.1 Islam Masa Khalifah Abu Bakar (632-634 M)
Abu Bakar menjadi Khalifah hanya dua tahun. Pada tahun 634 M ia meninggal. Dengan masa pemerintahannya yang singkat itu beliau menghabiskan untuk menyelesaikan soal dalam negerinya terutama tentang hal yang ditimbulkan oleh suku-suku Arab yang tidak mau tuntuk pada pemerintahan Madinah. Hal ini timbul akibat adanya perjanjian yang dibuat oleh nabi Muhamad, oleh karena nabi Muhamad sudah meninggal maka dengan sendirinya perjanjian itu batal . Pertentangan ini sangat membahayakan agama dan pemerintahan Abu Bakar sendiri. Dengan perang Riddah (Perang melawan ke murtadan) Abu bakar menyelesaikan persoalan ini. Khalid ibn Walid adalah Jenderal yang banyak berjasa dalam perang Riddah ini.
Kekuasaan yang dijalankan oleh Kekhalifahan Abu Bakar bersifat sentral sama dengan apa yang dijalankan oleh Rosullulah. Kekuasaan legeslatif, eksekutif dan Yudikatif terpusat di tangan khalifah. Selain hal pemerintahan yang dijalankan tapi juga melaksanakan hukum

1.1.1.1 Penyebaran Islam Masa Khalifah Abu Bakar
Setelah mnyelesaikan urusan dalam negerinya, pemerintah Abu Bakar mengririm kekuatannya ke luar Arabia. Khalid ibn Walid dikirim ke Irak dan bisa menguasai Al- Hirah di tahun 634 M ke Syria dikirim ekspedisi di bawah pimpinan empat jendaral yaitu:

• Abu Ubaidah
• Amr Ibn Ash
• Yazid Ibn Abi Sufyan, dan
• Syurahbil

Abu Bakar meninggal dunia, sedangkan pasukan islam mengancam Palestina Irak dan kerajaan Hirah. Ia diganti oleh sahabatnya Umar bin Khatab, Umar dipilh dengan cara musyawarah dengan pemuka agama.

1.1.2 Masa kekhalifahan Umar Ibn Khatab ( 634-644 M )
Pengangkatan Umar ibn Khatab sebagai penggantinya dengan maksud untuk mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan dengan perpecahan dikalangan umat islam. Umar menyebut dirinya Kalifah khalifati Rosulillah (pengganti dari pengganti Rosullulah). Ia juga mengenal istilah Amir Al- Mu’min (Komandan orang-orang yang beriman).
Pada jaman Umar ekspansi pertama terjadi di ibu kota Syiria, Damaskus jatuh tahun 635 M dan setahun kemudian, tentara Binzantium kalah dipertempuran Yarmuk, Syiria jatuh dibawah kekuasaan islam. Syiria sebagai basis, ekspansi diteruskan ke Mesir di bawah Amr ibn Ash dan ke Irak di bawah Sa;ad ibn Abi Waqqash. Ibu kota Mesir Iskandariyah ditaklukan tanhun 641 M .Al- Qadasyiah Sebuah kota dekat Hirrah di Irak jatuh tahun 639 di Irak jatuh tahun 639, dilanjutkan ke ibu kota Persia, Al-Madain yang jatuh tahun itu juga. Tahun 641 Mosul dapat dikusasai .
Pada masa Umar di wilayah kekuasaan islam meliputi ;

• Jazirah arabiah
• Palestina
• Syiria
• persia
• mesir

Ini terjadi dengan cepat .administrasi yg diatur Umar mencontoh administrasi yang berkembang terutama di persia. Administrasi yang diatur Umar mencontoh administrasi yang berkembang terutama di Persia. Administrasi pemerintahan diatur menjadi delapan wilayah propinsi

• Mekah
• Madinah
• Syiria
• Jazirah
• Basrah
• Kufah
• Palestina
• Mesir

Departemen juga dipandang perlku didirikan. Pengadilan didirikan dalam rangka memisahkan lembaga yudikatif. Umar juga mendidirikan baitul Mal, menempa mata uang, dan menciptakan tahun hijriah.
Umar memerintah selama 10 tahun (13-23 H / 634-644 M). Dia meninggal karena dibunuh oleh seorang budak dari Persia bernama Abu Lulu’ah.

1.1.3 Masa Kekhalifahan Usman Ibn Afan (644-750)
Usman memermintah selama 12 tahun (644-655M) dan berhasil menguasai Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, dan bagian yang tersisa dari Persia, Transoxania dan Tabaristan.
Pada paruh terakhir dan pimpinan Usman muncul perasaan tidak puas dan kecewa dikalangan umat islam. Usman memimpin kekhalifahan sangan berbeda dengan kepemimpinan Umar. Umar pada waktu itu diangkat dalam usia 70 tahun dia mempunyai sikap lembut.
Faktor yang menyebabkan kekecewaan dikalangan umat islam yaitu karena Usman mengambil kebijakan mengangkat keluarga dikedudukan tinggi. Sebenarnya Usman dalam pemerintahannya di dalam kekhalifahan hanya menyandang gelar khalifah tapi yang menjalankan pemerintahan adalah Marwan ibn Hakam. Usman seperti boneka dihadapan kerabatnya. Dia kurang tegas terhadap kesalahan bawahan. Kekkayaan Negara oleh Usman dibagi-bagikan kepada kerabatnya tanpa terkontrol.
Walupun begitu, Usman berjasa dalam membangun jalan-jalan, jembatan-jembatan, bendungan untuk menjaga arus banjir yang besar dan mengatur pembagian air ke kota-kota, dia juga membangun mesjid-masjid dengan memperluas masjid nabi di Madinah. Akhirnya pada tahun 35 H / 655 M Usman di bunuh oleh kaum pemberontak yang terdiri dari yang kecewa itu.
.
1.1.4 Masa Kekhalifahan Ali Ibn Thalib (656-661)
Ali memeintah hanya 6 bulan. Dalam pemerintahannya sering terjadi pergolakan dan mungkin sangat labil. Ali memecat gubernur yang diangkat oleh masa Kekhalifahan Usman. Ali menarik kembali tanah yang dihadiahkan Usman kepada penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatan kepada Negara, dan kembali kepada sistem pajak tahunan seperti pada masa Umar.
Tidak lama setelah itu Ali ibn Thalib menghadapi pemberonatkan Thalhah Zubawir dan Aisyah, karena Ali tidak mau menghukum para pembunuh Usman mereka menuntut bela terhadap dawrah Usman yang telah ditunpahkan secara Dzalim. Ini dilaksanakan untnuk menghindai perang. Ali mengajak Thalhah Zubair dan Aisyah untuk berunding menyelesaikan itu dengan damai. Ajakan ini ditolak akhirnya terjadi pertempuran yang hebat, perang ini dikenal dengan perang Jamal (Unta). Ali berhasil mengalahakan lawannya Zubair dan Thalhah terbunuh ketika melarikan diri sedangkan Aisyah din tawan dikirim ke Madinah.
Kebijakan –kebijakan Ali mengakibatkan banyak perlawanan dari gubernur Damaskus “ Mu’wiyah” yang didukung juga oleh sejumlah pejabat tinggi yang dulu mempunyai jabatan yang menghilang akibat diberhentikan oleh Ali. Setelah menyelesaikan konflik dengan Thalhah dan Zubair, lalu Ali brgerak ke Damaskus dengan jumlah yang besar tentara. Pasukan Ali bertemu dengan pasukan Mu’wiyah di Shifin dan dikenal dengan perang Shifin. Untuk mengakhiri perang ini dilaksanakan Tahhkim (arbitrasi) ini tidak menyelesaikan masalah bahkan timbul pihak ke tiga Al-Khawarj orang-orang yang keluar dari barisan Ali akhirnya pada pemerintahan Ali timbul tiga kekuatan politik yaitu Mu’awiyah, Syiah (pengikut Ali), Al-Khawarj yang keluar dari barisan Ali. Posisi Mu’wiyah semakin kuat, Pada tanggal 20 Ramadhan 40 H ( 660 M) Ali terbunuh oleh salah satu seorang anggota Khawarj, Kedudukan sebagai Khalifah diduduki anaknya yaitu Hasan selama beberapa bulan, kedudukan Hasan sangat lemah sementara kekuatan Mu’awiyah semakin kuat, kemudian Hasan membuat perjanjian damai, perjanjian ini diharapkan dapat mempersatukan umat islam kembali dalam satu kesatuan politik di bawah Mu’wiyah Ibn Abi Sufian. Perjanjian ini mengakibatkan Mu’awiyah menjadi penguasa yang absolute dalam islam. Tahun 41 H (661 M ) Tahun persatuan itu, dikenal dalam sejarah sabagai tahun jemaah (Am Jama’ah )
Dengan demikian berakhirlah apa yang disebut dengan masa Kekhalifahan Rasyidin, dan dimulailah kekuasaan Bani Umayah dalam sejarah politik Islam.






BAB III
KESIMPULAN

1.1 Kesimpulan
Ketika itu wilayah kekuasaan Islam sangat luas. Ekspansi ke negeri-negeri yang sangat jauh dari pusat kekuasaannya dalam waktu tidak lebih dari setengah abad, merupakan kemenangan yang menakjubkan dari suatu bangsa yang sebelumnya tidak pernah mempunyai pengalaman politik yang memadai.
Inilah kesimpulan dari bahasan diatas bagaimana penyebaran yang demikian cepat antara lain :
1. Islam, disamping merupakan ajaran yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, juga agama yang mementingkan soal pembentukan masyarakat.
2. Dalam diri para sahabat tertanam keyakinan yang kuat tentang kewajiban menyebarkan ajaran-ajaran islam (dakwah) ke seluruh penjuru dunia. Di samping itu, suku-suku bangsa Arab gemar berperang. Semangat dakwah dan kegemaran berperrang tersebut membentuk satu kesatuan yang pada dalam diri umat islam
3. Bizantium dan Persia, dua kekuatan yang menguasai Timur Tengah pada waktu itu, mulai memasuki masa kemunduran dan kelemahan, baik karena sering terjadi peperangan antara keduanya maupun karena persoalan-persoalan dalam negeri masing-masing
4. Pertentangan aliran agama diwilah Bizantium mengakibatkan hilangnya kemerdekaan beragama bagi rakyat. Rakyat tidak senang karena pihak kerajaan memaksakan aliran yang tidak dianutnya. Mereka juga tidak senang karena pajak yang tingi untuk biaya peperangan melawan Persia.
5. Islam datang ke daerah-daerah yang dimasukinya dengan sikap simpatik dan toleran, tidak memaksa rakyat untuk mengubahnya agamanya dan masuk islam.
6. Bangsa Sami di Syiria dan Palestina dan bangsa Hami di Mesir memandang bangsa Arab lebih dekat kepada mereka dari pada bangsa Eropa, Biuzantium, yang memerintah mereka
7. Mesir, Syiria, dan Irak adalah daerah-daerah yang kaya. kekayaan itu membantu penguasa islam untuk membiayai ekspansi ke daerah yang lebih jauh.
Mulai dari masa Abu Bakar sampai kepada Ali dinamakan periode Khalifah Rasyidah. Para Khalifahnya di sebut Al Khulafa’al –Rasyidun, (Khalifah-khalifah yang mendapat petunjuk). Ciri masa ini adalah para khalifah betul-betul menurut teladan Nabi. Mereka dipilih melalui proses musyawarah, yang dalam istilah sekarang disebut demokratis. Setelah periode ini, pemerintahan islam berbentuk kerajaan. Kekuasaan diwariskan secara turun temurun. Selain itu, seorang khalifah pada masa Khalifah Rasyudah, tidak pernah bertindak sendiri ketika Negara menghadapi kesulitan; mereka selalu bermusyawarah dengan pembesar-pembesar yang lain . Sedangkan Khalifah-khalaifah sesudahnya sering bertindak otoriter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar